LAPORAN EKSPERIMEN

Programmable Logic Controller

Konsep Dasar Pemrograman PLC

Program Studi S1 Elins

Disusun Oleh

                                   Nama                                      : Wahid Abdul Afif FAdhlullah

                   NIM                                         : 16/398429/PA/17390

                                     Dosen                                     : Bachtiar Aldino, S.Si, M.Cs

Asisten Praktikum               : Farchan

              Tanggal                                   : 27 Agustus 2019

Lab. Elektronika Dasar dan Lab. Instrumentasi Dasar

Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

                             2019                             

Judul

Konsep dasar pemrograman PLC

Tujuan

Mengenalkan konsep dasar pemrograman PLC

Dasar Teori

  • Input dan Output pada PLC

Secara umum PLC memiliki input yang beralamatkan mulai dari 0.00 – 99.15 (16 bit), dan memiliki output yang beralamatkan mulai dari 100.00 – 199.15 (16 bit). Pada PLC CP1H – XA40DR – A memiliki input dan output sebanyak 40 dengan perbandingan input dan output sebesar 60:40, sehingga PLC CP1H – XA40DR-A memiliki input sebanyak 24 dan output sebanyak 16. PLC CP1H – XA40DR-A juga memiliki 4 analog input dan 2 analog output.

  • Pengenalan CX-Programmer

CX-Programmer adalah aplikasi yang digunakan untuk memprogram dan mensimulasikan PLC.

  • Mode Operasi PLC Omron CP1H

Operasi PLC dikategorikan dalam tiga mode yaitu : PROGRAM, MONITOR, dan RUN. Pilihan mode operasi harus dipilih dengan tepat sesuai dengan aktifitas dalam sistem kendali PLC. Mode PROGRAM digunakan untuk membuat dan mengedit program, menghapus memori, atau mengecek kesalahan program. Pada mode ini, program tidak dapat dieksekusi/ dijalankan. Mode MONITOR digunakan menguji operasi sistem, seperti memonitor status operasi, melaksanakan instruksi force set dan force reset bit I/O, merubah SV (Set Value) dan PV (Present Value) timer dan counter, merubah data kata, dan mengedit program online. Mode RUN digunakan untuk menjalankan program. Status operasi PLC dapat dimonitor dari peralatan pemrogram, tetapi bit tdk dapat di paksa set/ reset dan SV/PV timer dan counter tidak  dapat diubah.

Ladder Diagram

Hasil dan Pembahasan

  • Praktikum 1

Pada praktikum 1 kita diminta untuk menginstall dan menjalankan program CX-Programmer. Setelah terinstal maka kita akan melakukan pemrograman dan mode operasi dalam PLC.

Pada gambar pada diagram ladder diatas merupakan mode program dalam PLC dimana kita dapat membuat dan mengedit program, menghapus memori, atau mengecek kesalahan program. Pada mode ini, program tidak dapat dieksekusi/ dijalankan. Dimana pada gambar diatas di set input 1 pada alamat 0.00, input 2 pada alamat 0.01, output 1 pada alamat 100.00, output 2 pada alamat 100.01, dan output 3 pada alamat 100.02. Pada gambar terlihat bahwa input 1 merupakan normally open, input 2 merupakan normally close dan output 3 merupakan normally open

Pada gambar diatas merupakan tahapan pada mode monitor dimana pada mode ini kita dapat menguji operasi sistem, seperti memonitor status operasi, melaksanakan instruksi force set dan force reset bit I/O, merubah SV (Set Value) dan PV (Present Value) timer dan counter, merubah data kata, dan mengedit program online. Ketika mode ini pertama kali diaktifkan output 100.01 sudah langsung menyala karena inputnya 0.01 merupakan normally close.

Pada gambar diatas merupakan mode run dimana kita dapat menjalankan program. Status operasi PLC dapat dimonitor dari peralatan pemrogram, tetapi bit tdk dapat di paksa set/ reset dan SV/PV timer dan counter tidak  dapat diubah. Pada gambar terlihat ketika input 1 di set on maka output 1,2,3 akan menyala. Ketika dalam mode run kita juga bias mengechek pada PLC apakah lampu pada input 1, output 1,2,3 menyala atau tidak. Jika lampu menyala berarti program sudah teraplikasi pada PLC. Kemudian jika input 1 di set off maka output 1 akan mati dan output 2,3 masih menyala karena input 1 dan output 3 di latching sehingga jika mau menon aktifkan output 2 dan 3 harus mengaktifkan input 2.

Selain itu kita juga menguji Opto Relay Module. Relay Modul ini digunakan untuk mengecek input pada PLC apakah bekerja dengan baik atau tidak. Pada gambar diatas relay 1-8 merupakan input sedangkan inp 1-8 merupakan output. Cara kerjanya sama seperti diatas jika relay 1 on, maka inp 1-3 on, jika relay 1 off maka inp 2-3 masih on sedangkan inp 1 off, jika relay 2 on maka inp 1-3 off.

 

Kesimpulan

PLC merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. PLC dapat diprogram sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Untuk mengecek apakah program yang kita masukkan dalam PLC berjalan dengan baik kita dapat mengeceknya menggunakan Opto Relay Module. Mode online pada PLC terdapat 3 mode yaitu mode program, mode monitor dan mode run.

Refferensi

  • http://www.mouser.com/ds/2/307/-532345.pdf
  • http://nunmufthiarif.blogspot.com/2013/02/kbm-3-memasukkan-program-ke-dalam-plc.html
  • http://taqdirulaziz97.blogspot.com/2015/02/transfer-p.html
  • https://www.plcdroid.com/2016/03/cp1h-io-memory-allocation-penempatan.html
  • Modul eksperimen PLC, program studi S1 Elins 2019, MIPA, UGM, Yogyakarta, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.