LAPORAN EKSPERIMEN
Programmable Logic Controller
CX Designer
Program Studi S1 Elins
Disusun Oleh
Nama : Wahid Abdul Afif FAdhlullah
NIM : 16/398429/PA/17390
Dosen : Bachtiar Aldino, S.Si., M.Cs.
Asisten Praktikum : Farchan Hakim
Tanggal : 3 September 2019
Lab. Elektronika Dasar dan Lab. Instrumentasi Dasar
Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2019
I. Judul
CX Designer dan CX Programmer
II. Tujuan
- Mahasiswa dapat mengaplikasikan bit kerja dalam cx designer
- Mahasiswa dapat membuat design dari ladder yang telah dibuat menggunakan cx programmer dengan cx designer
- Mahasiswa dapat mengconnectkan antara cx designer dengan cx programmer
III. Dasar Teori
CX Designer
CX designer dapat digunakan untuk membuat sebuah permodelan dari ladder yang dibuat dalam cx programmer. Sehingga kita bias melihat apakah ladder sudah sesuai dengan keinginan kita atau belum.
Bit Kerja (Work Bit)
Bit kerja adalah memori non-retensi. Gunakan mereka untuk hampir semua hal, kecuali variable yang perlu dipertahankan. Area W baik untuk semua tugas yang tidak perlu mempertahankan nilai-nilainya melalui pemadaman listrik. Sifatnya benar-benar sama dengan CIO. Work bit akan mengalami reset ketika daya dimatikan sehingga harus memprogram ulang. Dalam PLC CP1H work bit dapat beralamatkan dari W0.00-W511.15 .
IV. Ladder Diagram
V. Hasil dan Pembahasan
Pada Ladder diatas terlihat bahwa input 1 (0.00) di or-kan dengan input 2(0.01) dan hasilnya disimpan dalam Work Bit (W0.00). Pada baris selanjutnya terlihat bahwa input 3(0.02) di And-kan dengan input 4(0.03) dan hasilnya disimpan dalam work bit (W0.01). pada baris selanjutnya terdapat W0.00 yang di or-kan dengan W0.01 dan hasilnya di keluarkan pada output 1 (100.00). Work bit digunakan untuk menyimpan variable non retensi. Cara kerja work bit sama seperti CIO.
Kemudian pada CX Designer dibuat 4 push button yang mewakili 4 input pada ladder diatas, dimana input 1 dan input 2 bersifat momentary sedangkan input 3 dan input 4 bersifat alternate. Input-input tersebut di set alamatnya sesuai dengan yang kita buat di ladder. Kemudian kita membuat 3 output dengan menggunakan lampu indicator. W0.00 dan W0.01 merupakan output work bit sehingga dalam pengaturannya harus diset Work Area. Untuk 100.00 merupakan CIO biasa. Kemudian setelah selesai semuanya tinggal kita connect-kan ke cx simulator.
Jika input 1 atau input 2 di tekan maka W0.00 dan 100.00 akan menyala. Jika input 3 dan 4 ditekan maka W0.01 dan 100.00 akan menyala. Hal ini sesuai dengan ladder yang telah dibuat. Kita juga bias mengconnectkan CX-designer dengan PLC tetapi pada saat praktikun terjadi kendala teknis.
VI. Kesimpulan
- Kita dapat melakukna pemrograman dengan cx-designer dengan memperhatikan ladder dalam cx-programmer.
- Momentary input merupakan input yang ketika di tekan akan menyala dan ketika di lepas akan mati sedangkan alternate input merupakan input yang ketika ditekan akan menyala terus sampai di tekan kembali.
VII. Referensi
- Modul Eksp. Programmable Logic Controller 2019, DIKE, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
- http://forums.mrplc.com/index.php?/topic/34349-when-will-i-use-cio-and-work-bits/
- http://jagootomasi.com/cara-simulasi-plc-omron-dengan-cx-programmer-dan-cx-designer/